Keuntungan dan kekurangan bata ekspose – Halo, teman-teman pencinta desain! Pernah nggak sih, kalian masuk ke sebuah kafe, restoran, atau rumah teman, dan tiba-tiba merasa klik sama suasananya? Rasanya hangat, nyaman, dan punya cerita. Sering kali, perasaan itu muncul dari satu elemen yang kelihatannya sederhana tapi dampaknya luar biasa: dinding bata ekspos.
Bagi saya, dinding bata ekspos itu lebih dari sekadar material bangunan. Ini adalah sebuah filosofi desain. Sebuah pilihan untuk merayakan “kejujuran alami” dari sebuah material. Di saat banyak orang berlomba-lomba menutupi dinding dengan lapisan plester dan cat yang sempurna, memilih bata ekspos adalah sebuah pernyataan berani. Kita seolah-olah membiarkan dinding “bertelanjang”, menunjukkan tekstur, warna, dan karakternya yang apa adanya.
Keunikan inilah yang membuatnya tak lekang oleh waktu. Dari gaya industrial yang maskulin, rustic yang hangat, tradisional yang klasik, hingga sentuhan unik di rumah modern minimalis, bata ekspos selalu bisa menemukan tempatnya. Pesonanya seakan-akan menjadi sebuah reaksi terhadap dunia digital yang serba mulus dan sempurna. Kita merindukan sesuatu yang nyata, yang bisa disentuh, yang punya tekstur, dan punya jiwa.
Tapi, seperti halnya semua pilihan dalam hidup, ada dua sisi mata uang. Di balik keindahannya yang memukau, ada sisi lain yang perlu kita waspadai dan pertimbangkan matang-matang. Nah, di artikel keuntungan dan kekurangan bata ekspose, saya mau ajak kalian untuk mengupas tuntas semuanya, sejujur-jujurnya. Kita akan bongkar semua keuntungan dan kekurangannya, dari A sampai Z. Jadi, sebelum memutuskan apakah si cantik bata ekspos ini jodoh untuk rumah impianmu, yuk, kita bedah bersama!
Pesona Tak Terbantahkan: Sederet Keuntungan Memilih Dinding Bata Ekspos
Kalau kita bicara soal keuntungan, dinding bata ekspos ini juaranya dalam mencuri perhatian. Bukan sekadar dinding, ia adalah sebuah karya seni yang hidup. Mari kita telusuri satu per satu pesonanya.
A. Estetika yang Berkarakter & Hangat
Ini adalah alasan utama kenapa banyak orang jatuh cinta pada bata ekspos. Dinding ini bukan lagi sekadar latar belakang, melainkan menjadi focal point atau pusat perhatian dalam sebuah ruangan.Ā Teksturnya yang unik dan warnanya yang kemerahan secara psikologis memang memberikan efek kehangatan dan kegembiraan, membuat ruangan terasa lebih hidup dan ramah.
Warna tanahnya yang alami menciptakan kesan vintage, rustic, atau industrial yang langsung membuat suasana terasa lebih personal dan nyaman. Rasanya seperti membawa sepotong sejarah dan alam ke dalam rumah kita.
B. Si Penjaga Suhu Alami (Insulator Termal)
Ini dia keuntungan fungsional yang sering kali mengejutkan banyak orang. Bata ekspos ternyata punya “sifat termal yang baik”.Ā Maksudnya begini: material bata yang padat dan berpori mampu bekerja layaknya pendingin dan penghangat alami.
Di siang hari yang terik, dinding bata akan menyerap panas dari luar, sehingga suhu di dalam ruangan terasa lebih sejuk dan adem.Ā Sebaliknya, di malam hari, panas yang tersimpan akan dilepaskan secara perlahan, membuat ruangan terasa lebih hangat dan nyaman. Kemampuan ini tidak hanya membuat kita lebih betah di rumah, tapi juga punya potensi besar untuk menghemat energi karena mengurangi ketergantungan pada AC atau pemanas.Ā Ini adalah fitur “hijau” dari sebuah material klasik, sangat relevan untuk gaya hidup modern yang peduli lingkungan.
C. Potensi Hemat Biaya di Awal
Secara teori, memilih dinding bata ekspos bisa “memangkas biaya pembangunan” secara signifikan. Logikanya sederhana: Anda tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli semen plesteran, acian, cat dasar, hingga cat dinding. Anggaran yang tadinya untuk pos-pos tersebut bisa dialihkan untuk keperluan lain. Namun, perlu saya garis bawahi, ini adalah “potensi” penghematan di awal. Seperti yang akan kita bahas nanti, total biayanya sangat bergantung pada jenis bata dan keahlian tukang yang Anda pilih.
D. Kuat, Awet, dan Tahan Lama
Soal kekuatan, bata sudah teruji oleh waktu. Material ini terkenal sangat “tahan lama dan tidak mudah rusak,” bahkan saat dihadapkan pada perubahan cuaca ekstrem sekalipun.Ā Itulah mengapa bata ekspos sering kali jadi pilihan favorit untuk dinding eksterior atau fasad. Selain itu, karena proses pembuatannya yang dibakar pada suhu tinggi, bata juga memiliki ketahanan api yang sangat baik.
E. Peredam Suara yang Baik
Tinggal di lingkungan yang bising? Dinding bata ekspos bisa jadi salah satu solusinya. Strukturnya yang padat dan permukaannya yang tidak rata (berkontur) membuatnya berfungsi sebagai peredam suara yang efektif. Ia mampu mengurangi kebocoran suara dari luar ke dalam, maupun sebaliknya, sehingga menciptakan suasana rumah yang lebih tenang dan damai.
Sisi Lain yang Perlu Diwaspadai: Kekurangan dan Tantangan Bata Ekspos
Nah, sekarang saatnya kita bicara jujur. Di balik semua pesonanya, dinding bata ekspos juga punya beberapa “PR” yang tidak bisa dianggap remeh. Ini bukan untuk menakut-nakuti, tapi agar kita bisa membuat keputusan dengan informasi keuntungan dan kekurangan bata ekspose yang lengkap.
A. Musuh Utama: Kelembapan dan Jamur
Ini adalah tantangan terbesar dari dinding bata ekspos. Sifat alaminya yang “cukup berpori” membuatnya seperti spons raksasa yang “rentan menyerap kotoran dan kelembapan”. Jika dinding terus-menerus lembap, terutama di area yang minim sinar matahari atau ventilasinya buruk, ini adalah undangan terbuka bagi “jamur dan lumut” untuk tumbuh.
Tumbuhnya jamur bukan hanya merusak estetika dinding, tapi juga berpotensi mengganggu kualitas udara dalam ruangan (Indoor Air Quality). Spora jamur yang terlepas ke udara bisa menjadi pemicu alergi dan masalah pernapasan bagi penghuni rumah, terutama anak-anak.
B. Debu dan Retak Halus
Dinding bata ekspos yang tidak diberi lapisan pelindung berisiko melepaskan serpihan debu merah halus secara terus-menerus. Debu ini bisa mengotori lantai dan perabotan di sekitarnya. Lebih dari itu, sama seperti jamur, debu halus ini juga bisa mempengaruhi kualitas udara dan menjadi masalah bagi mereka yang sensitif atau memiliki riwayat gangguan pernapasan. Selain itu, terkadang bisa muncul retakan-retakan rambut pada permukaan bata atau natnya.
C. Pemasangan yang ‘Manja’ dan Butuh Ahli
Jangan terkecoh dengan penampilannya yang terkesan “kasar”. Membuat dinding bata ekspos yang rapi dan presisi itu “cukup rumit” dan butuh ketelitian tingkat tinggi. Setiap bata harus disusun dengan sempurna, karena tidak ada lapisan plester yang akan menutupi kekurangan.
Ini jelas bukan pekerjaan yang ramah untuk pemula atau tukang biasa. Anda butuh “tenaga profesional” atau tukang spesialis yang sudah berpengalaman agar hasilnya tidak mengecewakan. Konsekuensinya, proses pemasangan bisa memakan waktu lebih lama dibandingkan dinding biasa.
D. Keterbatasan Dekorasi
Dinding bata ekspos memang sudah menjadi dekorasi itu sendiri, tapi di sisi lain, ia “sulit dihias”. Anda tidak bisa seenaknya memaku atau menggantung pigura foto. Permukaannya yang keras dan tidak rata membuat pemasangan aksesori seperti rak, lukisan, atau bahkan wallpaper menjadi tantangan tersendiri. Biasanya, Anda perlu menggunakan bor untuk membuat lubang pada bagian nat (sambungan semen), bukan pada batanya, untuk meminimalisir kerusakan.
E. Bisa Membuat Ruangan Terasa Gelap
Warna merah bata yang cenderung gelap secara alami bisa menyerap banyak cahaya. Hal ini dapat membuat sebuah ruangan, terutama yang tidak terlalu luas atau memiliki plafon rendah, terasa lebih gelap dan sempit.Ā Ini perlu menjadi pertimbangan serius, terutama jika Anda mendambakan ruangan yang terang dan lapang.
Menaklukkan Tantangan: Cara Cerdas Pasang Listrik & Pipa di Dinding Bata Ekspos
Salah satu pertanyaan teknis yang paling sering bikin pusing calon pemilik rumah dengan keuntungan dan kekurangan bata ekspose adalah: “Gimana cara pasang kabel listrik dan pipa airnya?” Apakah dinding cantiknya harus dibobok dan dirusak? Tenang, ada dua pendekatan utama yang bisa dipilih, masing-masing dengan gaya dan konsekuensinya sendiri.
A. Metode Tanam (Bobok): Tampilan Rapi & Bersih
Ini adalah metode konvensional untuk Anda yang menginginkan tampilan dinding bata yang bersih tanpa ada gangguan pipa atau kabel. Prosesnya melibatkan pembobokan atau pemahatan alur pada dinding bata (dikenal dengan istilah chasing).Ā Pipa pelindung kabel (konduit) atau pipa air kemudian ditanam di dalam alur tersebut.
Setelah instalasi terpasang, alur akan ditutup kembali dengan adukan semen (mortar) dan dirapikan sedemikian rupa agar menyatu kembali dengan dinding sekitarnya.
- Kelebihan: Hasil akhir sangat rapi, bersih, dan minimalis.
- Tantangan: Membutuhkan keahlian tukang yang sangat tinggi. Jika perbaikannya tidak sempurna, akan terlihat seperti “bekas luka” pada dinding. Selain itu, metode ini kurang fleksibel. Jika suatu saat Anda ingin menambah titik lampu atau stop kontak, Anda harus rela membobok kembali dinding indah Anda.
B. Metode Ekspos (Industrial): Gaya yang Berani
Bagi para pencinta gaya industrial atau loft, metode ini justru mengubah sebuah kebutuhan teknis menjadi elemen dekorasi yang keren. Alih-alih menyembunyikan instalasi, kita justru memamerkannya. Kabel listrik dibungkus dengan pipa konduit (biasanya dari bahan metal atau PVC high-impact berwarna hitam) yang dipasang di permukaan dinding.
Tata letak pipa ini bisa dirancang sedemikian rupa sehingga membentuk pola geometris yang artistik, memperkuat karakter industrial ruangan.
- Kelebihan: Pemasangan relatif lebih mudah dan cepat. Biayanya bisa lebih murah karena tidak ada pekerjaan bobok dan perbaikan dinding. Yang terpenting, metode ini sangat fleksibel untuk masa depan. Perawatan, perbaikan, atau penambahan titik instalasi menjadi sangat mudah karena semuanya terekspos.
- Tantangan: Gaya ini sangat spesifik dan mungkin tidak cocok untuk semua selera desain. Kebersihan pipa juga harus rutin dijaga agar tidak menjadi sarang debu. Pastikan semua pengerjaan instalasi listrik tetap mematuhi standar keamanan yang berlaku (PUIL).
Jadi, pilihannya kembali ke selera Anda: ingin tampilan yang clean dengan risiko renovasi di masa depan, atau tampilan industrial yang edgy dengan kemudahan perawatan jangka panjang?
Bongkar Anggaran: Bata Ekspos vs. Dinding Plester, Mahal Mana Sebenarnya?
Ada mitos yang beredar bahwa dinding bata ekspos pasti lebih murah karena tidak perlu plester dan cat. Kenyataannya? Tidak sesederhana itu. Jawaban jujurnya adalah: tergantung. Biaya akhir bisa lebih murah, bisa juga jauh lebih mahal dibandingkan dinding plesteran biasa. Mari kita bedah faktor-faktor penentunya.
Faktor utamanya ada tiga: jenis bata, keahlian tukang, dan jenis finishing.
- Jenis Bata: Bata merah biasa memang murah. Tapi untuk mendapatkan hasil ekspos yang cantik, Anda butuh bata dengan kualitas, warna, dan bentuk yang seragam. Di sinilah muncul “bata muka” atau bata hias seperti Terakota yang harganya bisa berkali-kali lipat lebih mahal dari bata biasa.
- Upah Tukang: Memasang dinding biasa mungkin bisa dilakukan oleh tukang pada umumnya. Tapi memasang bata ekspos dengan nat yang presisi dan rapi butuh kesabaran dan keahlian khusus. Tentu, upah untuk tukang ahli ini akan lebih tinggi, dan pengerjaannya pun lebih lama.
- Finishing: Dinding plester butuh biaya untuk plesteran, acian, dan cat. Dinding bata ekspos memang bebas dari biaya itu, TAPI ia wajib dilapisi coating atau sealant pelindung. Ini adalah biaya tambahan yang harus diperhitungkan untuk mencegah jamur dan debu.
Untuk memberi gambaran yang lebih jelas, mari kita lihat tabel perbandingan estimasi biaya per meter persegi (m2) berikut ini.
Kategori Biaya | Dinding Plesteran (Estimasi / m²) | Dinding Bata Ekspos (Estimasi / m²) | Catatan & Pertimbangan |
Material Utama | Bata Merah Standar: Rp 30.000 – Rp 35.000 | Bata Ekspos/Muka: Rp 90.000 – Rp 250.000+ | Harga bata ekspos sangat bervariasi tergantung jenis dan kualitasnya. |
Pekerjaan Pasang | Upah Tukang Standar: Rp 90.000 – Rp 150.000 | Upah Tukang Ahli (Presisi): Rp 150.000 – Rp 250.000 | Pemasangan ekspos butuh keahlian & waktu lebih lama. |
Finishing | Plester & Acian: Rp 65.000 – Rp 90.000 | Coating/Sealant: Rp 20.000 – Rp 50.000 | Biaya cat untuk dinding plester belum termasuk. Sealant wajib untuk bata ekspos. |
TOTAL ESTIMASI | Rp 185.000 – Rp 275.000 (belum cat) | Rp 260.000 – Rp 550.000+ | Bata ekspos bisa lebih murah jika menggunakan bata standar dan hemat di upah, namun berisiko hasil kurang rapi. |
Catatan: Harga di atas adalah estimasi kasar untuk memberikan gambaran dan dapat bervariasi tergantung lokasi, merek material, dan negosiasi dengan tenaga kerja.
Panduan Perawatan Lengkap: Agar si Cantik Bata Ekspos Awet Selamanya
Punya dinding bata ekspos itu seperti punya tanaman hias yang cantik, butuh sedikit perhatian agar keindahannya tetap terjaga. Tapi jangan khawatir, perawatannya tidak serumit yang dibayangkan kok, asalkan kita tahu kuncinya.
A. Langkah Kunci: Pelapisan (Coating/Sealing) Adalah Segalanya
Saya tidak akan bosan menekankan hal ini: coating atau sealant adalah investasi terpenting untuk dinding bata ekspos Anda. Lapisan pelindung ini adalah tameng utama yang bersifat anti air (water repellent), anti lumut, dan anti jamur.Ā Ia akan menutup pori-pori bata, melindunginya dari rembesan air, noda, kerusakan akibat sinar UV, dan yang terpenting, mencegah permukaan bata rontok menjadi debu.
Menariknya, penggunaan sealant ini juga membuka sebuah dilema. Salah satu keunggulan alami bata adalah kemampuannya “bernapas” atau mengatur kelembapan udara.Ā Dengan melapisinya agar kedap air, kemampuan alami ini tentu akan berkurang. Ini adalah sebuah
trade-off yang harus kita terima: kita menukar kemampuan regulasi kelembapan alami dengan perlindungan praktis dari kerusakan dan jamur.
Anda bisa memilih hasil akhir coating sesuai selera, ada yang bening mengilap (gloss) atau yang tidak mengilap (doff atau matte) untuk mempertahankan tampilan alami bata.
B. Ritual Pembersihan Rutin (1-3 Bulan Sekali)
Untuk perawatan sehari-hari, cukup lakukan pembersihan ringan secara berkala:
- Debu: Gunakan penyedot debu (vacuum cleaner) dengan ujung sikat yang lembut, atau cukup gunakan kemoceng atau kuas cat yang bersih untuk menyapu sela-sela nat.Ā Hindari menggunakan sikat kawat karena bisa merusak permukaan bata.
- Noda Ringan: Cukup gunakan kain lap yang sedikit lembap dengan air bersih atau larutan sabun lembut.
C. Jurus Ampuh Atasi Noda & Jamur
Jika noda atau jamur membandel sudah terlanjur muncul:
- Solusi Alami: Campurkan cuka putih dan air dengan perbandingan 1:1, masukkan ke dalam botol semprot, lalu semprotkan ke area yang bermasalah. Diamkan beberapa menit, lalu sikat perlahan dengan sikat nilon dan bilas dengan air bersih.
- Pembersih Khusus: Jika jamur sudah parah, gunakan produk pembersih lumut dan jamur khusus yang banyak dijual di toko bangunan. Selalu ikuti petunjuk pemakaiannya.
D. Mengecat Bata Ekspos? Tentu Bisa!
Ingin tampilan bata ekspos yang berbeda, seperti dinding putih ala Skandinavia atau hitam yang elegan? Tentu bisa! Mengecat bata ekspos bisa memberikan napas baru pada ruangan. Kuncinya ada pada persiapan:
- Pastikan Dinding Siap: Dinding harus benar-benar bersih, kering, dan bebas dari jamur atau efloresens (serbuk putih seperti kapur). Jika dinding baru dibangun, tunggu minimal satu bulan agar kering sempurna sebelum dicat.
- Gunakan Cat Dasar (Primer): Ini langkah wajib! Gunakan cat dasar khusus untuk dinding batu/bata (masonry primer) yang tahan alkali. Primer akan meresap ke pori-pori dan memastikan cat utama menempel dengan sempurna.
- Pilih Cat yang Tepat: Untuk interior, cat lateks atau akrilik berbahan dasar air adalah pilihan yang baik karena mudah diaplikasikan dan cepat kering.Ā Aplikasikan minimal dua lapis cat untuk hasil yang merata dan sempurna.
Kesimpulan: Jadi, Apakah Bata Ekspos Jodoh untuk Rumah Anda?
Setelah mengupas tuntas dari berbagai sisi, kita bisa melihat bahwa keuntungan dan kekurangan bata ekspose adalah pilihan desain yang penuh dengan dualisme. Di satu sisi, ia menawarkan pesona estetika yang tak tertandingi, mampu menghadirkan kehangatan, karakter, dan gaya yang kuat ke dalam sebuah hunian. Di sisi lain, ia menuntut komitmen yang lebih tinggi, baik dari segi biaya awal (jika memilih material premium), keahlian pemasangan yang presisi, maupun perawatan preventif yang tidak boleh diabaikan.
Jadi, apakah bata ekspos adalah pilihan yang tepat untuk Anda? Jawabannya ada di dalam diri Anda sendiri.
- Pilih bata ekspos jika: Anda jatuh cinta pada estetikanya yang unik, mendambakan rumah dengan karakter yang kuat, dan siap berkomitmen untuk melakukan perawatan yang tepat.
- Pertimbangkan alternatif lain jika: Anda memprioritaskan kemudahan dekorasi, perawatan yang minim, dan menginginkan suasana ruangan yang super terang dan lapang.
Pada akhirnya, apa pun pilihan Anda tentang keuntungan dan kekurangan bata ekspose, satu hal yang pasti: mewujudkan detail arsitektur yang unik seperti dinding bata ekspos tentu membutuhkan perencanaan struktur yang presisi dan andal. Ini bukan hanya soal menempel bata, tapi juga memperhitungkan beban material, kekuatan fondasi, dan teknik pemasangan yang benar agar keindahan visualnya diimbangi dengan keamanan struktural.
Mewujudkan detail arsitektur yang unik seperti dinding bata ekspos tentu membutuhkan perencanaan struktur yang presisi dan andal. Untuk memastikan rumah impian Anda tidak hanya indah dipandang tapi juga kokoh hingga puluhan tahun ke depan, saya selalu menyarankan untuk tidak main-main soal perhitungan struktur. Jika Anda butuh partner ahli, saya sangat merekomendasikan teman-teman di dinasti struktur. Mereka adalah perusahaan jasa konsultan perencanaan struktur bangunan terbaik di Indonesia, berlokasi di Kediri, yang siap melayani kebutuhan jasa hitung struktur, konsultan struktur bangunan, dan perencanaan struktur bangunan gedung untuk memastikan fondasi rumah Anda sekuat estetikanya.
FAQ: Pertanyaan yang Sering Muncul Seputar Dinding Bata Ekspos
Masih ada pertanyaan yang mengganjal tentang keuntungan dan kekurangan bata ekspose? Saya sudah kumpulkan beberapa pertanyaan yang paling sering ditanyakan seputar dinding bata ekspos. Semoga bisa membantu!
Apakah dinding bata ekspos cocok untuk kamar mandi?
Ya, bisa, tapi dengan syarat dan ketentuan yang sangat ketat. Kamar mandi adalah area dengan tingkat kelembapan tertinggi di rumah. Jika ingin mengaplikasikan bata ekspos di sini, Anda wajib memastikan ventilasi udara sangat baik, misalnya dengan memasang exhaust fan yang kuat dan jendela besarĀ Pencahayaan yang melimpah, seperti dari skylight, juga sangat membantu untuk melawan kesan lembap dan gelap. Yang paling krusial, dinding bata harus dilapisi dengan sealant atau coating waterproof berkualitas premium. Untuk lebih amannya, aplikasikan dinding bata ekspos hanya pada area kering (dry area) di kamar mandi yang tidak terkena cipratan air secara langsung.
Seberapa sering saya harus melapisi ulang (coating) dinding bata ekspos?
Frekuensi pelapisan ulang sangat bergantung pada dua hal: jenis produk sealant yang Anda gunakan dan lokasi dinding tersebut. Untuk dinding interior yang tidak terpapar cuaca, lapisan pelindung bisa bertahan sangat lama, mungkin baru perlu diperiksa dan diaplikasikan ulang setelah 5-10 tahun. Namun, untuk dinding eksterior yang setiap hari “bertarung” melawan hujan dan terik matahari, Anda perlu lebih waspada. Lakukan inspeksi visual setiap 2-3 tahun sekali. Jika lapisan coating sudah terlihat kusam, menipis, atau air hujan sudah mulai meresap, itu tandanya sudah waktunya untuk melapisi ulang demi menjaga perlindungan maksimal.
Apakah bata ekspos benar-benar bisa menambah nilai jual properti?
Sangat mungkin, dan ini adalah salah satu daya tarik investasinya. Di tengah pasar properti yang kompetitif, rumah dengan fitur desain yang unik dan berkarakter cenderung lebih menonjol. Dinding bata ekspos memberikan “tampilan estetis yang menawan” dan nuansa premium yang sangat erat dengan tren desain yang sedang digandrungi seperti industrial, rustic, dan modern-classic. Properti yang tampil beda dan memiliki karakter kuat sering kali menarik segmen pembeli yang lebih spesifik dan rela membayar lebih untuk keunikan tersebut, yang pada akhirnya berpotensi meningkatkan nilai jualnya. Tentu saja, ini dengan catatan pemasangan dan perawatannya dilakukan secara profesional.
Apa jenis bata terbaik untuk dinding ekspos?
Pilihan terbaik sangat bergantung pada budget dan gaya yang Anda inginkan. Jika Anda menginginkan hasil paling premium dengan permukaan yang halus, presisi, dan warna yang konsisten, Bata Terakota adalah jawabannya, meskipun harganya paling tinggi. Sebagai alternatif yang lebih ramah di kantong namun tetap memberikan tekstur khas yang estetik, Bata KWD adalah pilihan yang sangat populer. Jika budget sangat terbatas, Anda tetap bisa menggunakan bata merah biasa, namun prosesnya membutuhkan kerja ekstra. Anda harus melakukan seleksi yang sangat ketat untuk memilih bata dengan bentuk, ukuran, dan warna yang paling seragam dari tumpukan yang ada.
Bagaimana cara paling efektif mengatasi rembesan air pada dinding bata ekspos?
Kunci utamanya adalah pencegahan. Pastikan sejak awal pemasangan, dinding sudah dilapisi dengan sealant waterproof berkualitas. Namun, jika rembesan sudah terlanjur terjadi, langkah pertama adalah identifikasi sumber masalahnya. Apakah dari atap yang bocor, talang air yang tersumbat, atau ada retakan pada dinding luar?. Setelah sumbernya diatasi, bersihkan area dinding yang rembes dari jamur atau lumut, dan biarkan kering sempurna. Perbaiki retakan atau celah pada nat dengan adukan semen yang sesuai. Terakhir, aplikasikan kembali produk waterproofing atau sealant khusus untuk bata/batu alam, setidaknya dua lapis untuk perlindungan maksimal.
Apakah dinding bata ekspos mudah berdebu dan bagaimana solusinya?
Ya, jika dibiarkan dalam kondisi alaminya tanpa pelindung, permukaan bata yang berpori memang bisa melepaskan partikel debu halus. Ini bisa menjadi masalah bagi kebersihan dan kesehatan pernapasan. Namun, solusinya sangat efektif dan sederhana: lapisi dinding denganĀ coating atau sealant bening (clear coat). Lapisan ini akan “mengunci” permukaan bata, secara efektif menghentikan pelepasan debu. Selain itu, dinding yang sudah di-coating menjadi jauh lebih mudah dibersihkan, cukup dengan menggunakan kemoceng atau lap lembap saja
Nurma Jatu Maharati, seorang arsitek yang bekerja di hitungstruktur.co.id. Berperan dalam hitung struktur bangunan agar aman dan kokoh. Dengan keahlian dalam analisis struktur, ia memastikan setiap proyek yang ditangani memenuhi standar keselamatan.