Bongkar Tuntas Analisa Pondasi Batu Kali: Lengkap!

Analisa pondasi batu kali – Halo, teman-teman yang lagi berencana bangun rumah impian! Saya tahu, di kepala pasti sudah ada banyak sekali yang dipikirkan, mulai dari desain, jumlah kamar, sampai warna cat. Rasanya seru sekali membayangkan semuanya, ya? Tapi, ada satu bagian yang seringkali terlewat padahal perannya paling vital: pondasi.

Coba bayangkan, pondasi itu ibarat jantung atau kaki untuk sebuah bangunan. Ia adalah struktur pertama yang menjejak tanah, menanggung seluruh beban di atasnya—mulai dari dinding, atap, perabotan, hingga kita semua yang tinggal di dalamnya. Pondasi inilah yang memastikan rumah kita berdiri tegak, kokoh, dan aman untuk dihuni selama puluhan tahun ke depan. Kalau pondasinya lemah, sebagus apa pun desain rumahnya, risikonya terlalu besar.

Nah, bicara soal pondasi di Indonesia, ada satu jenis yang sudah jadi primadona sejak zaman dulu dan masih sangat relevan sampai sekarang: pondasi batu kali. Mungkin Anda sering mendengarnya. Ini adalah pilihan klasik yang terbukti andal karena berbagai alasan, mulai dari kekuatan hingga biaya yang bersahabat, terutama untuk rumah satu lantai.

Di artikel ini, kita akan kupas tuntas semuanya tentang pondasi batu kali. Kita akan mulai dari kenalan dengan plus minusnya, melihat langsung proses pembuatannya langkah demi langkah, sampai ke bagian paling penting yang sering bikin pusing: analisa pondasi batu kali yang detail, termasuk hitung-hitungan biayanya. Yuk, kita mulai petualangan membangun rumah dari bagian paling dasarnya!

Kenalan Lebih Dekat dengan Pondasi Batu Kali: Si Klasik yang Super Andal

Sebelum kita masuk ke hitung-hitungan analisa pondasi batu kali yang lebih teknis, ada baiknya kita kenalan dulu lebih dalam dengan si pondasi batu kali ini. Apa sih sebenarnya dia, dan kenapa bisa begitu populer?

Apa Sih Sebenarnya Pondasi Batu Kali Itu?

Apa Sih Sebenarnya Pondasi Batu Kali Itu?

Secara sederhana, pondasi batu kali adalah jenis pondasi dangkal yang dibuat dari susunan batu kali atau batu gunung yang direkatkan menjadi satu kesatuan yang solid menggunakan adukan mortar. Mortar ini adalah campuran dari semen, pasir, dan air. Karena material utamanya adalah batu alam yang kokoh, pondasi ini berfungsi untuk meneruskan beban bangunan secara merata ke lapisan tanah di bawahnya.

Pondasi ini paling umum digunakan untuk bangunan dengan beban yang tidak terlalu berat, seperti rumah tinggal satu lantai, pagar, atau bangunan pendukung lainnya. Bentuknya yang khas biasanya menyerupai trapesium, yaitu lebih lebar di bagian bawah dan menyempit di bagian atas.

Kelebihan yang Bikin Jatuh Hati

Banyak sekali alasan kenapa pondasi batu kali terus menjadi pilihan favorit. Ini beberapa di antaranya:

  • Kuat dan Tahan Lama: Jangan ragukan kekuatannya. Jika dibuat dengan teknik yang benar, pondasi ini sangat kokoh dan awet. Batu alam adalah material yang sudah teruji oleh waktu, mampu menahan tekanan dan kondisi cuaca dengan sangat baik.
  • Biaya Terjangkau: Ini adalah salah satu daya tarik utamanya. Material batu kali atau batu gunung seringkali bisa didapatkan secara lokal, baik dari sungai maupun pegunungan. Ketersediaan yang melimpah ini membuat harganya relatif lebih murah dibandingkan material pondasi modern lainnya.
  • Pengerjaan Cepat dan Sederhana: Proses pembuatannya tidak memerlukan alat-alat berat yang rumit. Hal ini tentu saja memangkas waktu pengerjaan dan biaya sewa alat, membuat jadwal pembangunan bisa lebih efisien.
  • Fleksibel dan Tahan Guncangan: Karena tersusun dari bongkahan-bongkahan batu, struktur pondasi ini memiliki sedikit fleksibilitas alami. Karakteristik ini membuatnya cukup baik dalam meredam getaran atau guncangan tanah, seperti gempa bumi skala kecil. Di negara rawan gempa seperti Indonesia, ini adalah sebuah keuntungan.
  • Material Mudah Didapat: Seperti yang sudah disinggung, batu kali adalah material alam yang sangat mudah ditemukan di berbagai wilayah di Indonesia. Ini memudahkan proses pengadaan material tanpa harus bergantung pada pasokan dari luar daerah.

Simak Juga : Pondasi batu kali dan footplat

Kekurangan yang Perlu Diwaspadai

analisa pasangan batu kali 1 4

Meskipun punya banyak kelebihan, pondasi batu kali juga punya beberapa keterbatasan yang wajib Anda ketahui:

  • Kurang Ideal untuk Bangunan Bertingkat: Ini adalah batasan paling penting. Sebagai pondasi dangkal, daya dukungnya terbatas. Pondasi ini umumnya tidak direkomendasikan untuk bangunan dengan beban berat, seperti rumah dengan lebih dari dua lantai.
  • Tidak Cocok untuk Semua Jenis Tanah: Pondasi ini membutuhkan kondisi tanah yang cukup keras dan stabil untuk bisa berfungsi optimal. Ia tidak cocok diaplikasikan pada tanah yang sangat lunak, berlumpur, atau jenis tanah labil lainnya. Inilah mengapa tes tanah sebelum membangun itu penting.
  • Membutuhkan Keterampilan Khusus: Di sinilah letak sebuah ironi. Meskipun prosesnya terlihat sederhana, yaitu hanya menumpuk batu, kenyataannya tidak semudah itu. Menyusun batu-batu yang bentuknya tidak beraturan agar saling mengunci dengan sempurna, padat, dan tanpa rongga adalah sebuah seni yang membutuhkan keahlian dan pengalaman tukang yang mumpuni. Pemasangan yang asal-asalan justru akan menghasilkan pondasi yang lemah dan berbahaya.
  • Cenderung Menyerap Air: Batu alam memiliki pori-pori yang bisa menyerap air. Jika pondasi berada di area yang sangat lembab atau sering tergenang air tanpa sistem drainase yang baik, kelembaban bisa meresap dan dalam jangka panjang berpotensi melemahkan ikatan mortar.
Baca Juga:  Biaya Pondasi Rumah 7x9 3 Kamar

Dari poin-poin di atas, kita bisa melihat bahwa meskipun logistiknya sederhana, eksekusi pondasi batu kali menuntut keahlian. Kesalahan kecil dalam pemasangan bisa berakibat fatal. Inilah mengapa, meskipun Anda memilih pondasi yang “sederhana”, pengawasan dari seorang ahli struktur sangatlah berharga untuk memastikan setiap detail dikerjakan dengan benar dan aman.

Proses Pemasangan dari Galian Hingga Kokoh Berdiri: Panduan untuk Awam

analisa pasangan batu kali 1 5

Pernah penasaran gimana sih cara tukang membangun pondasi batu kali di lapangan? Prosesnya sangat menarik dan penuh dengan kearifan teknis. Yuk, kita intip prosesnya langkah demi langkah, supaya Anda punya gambaran jelas tentang apa yang terjadi di lokasi proyek.

Langkah 1: Persiapan dan Penggalian Tanah

pondasi rumah panggung beton

Semua dimulai dari perencanaan yang matang. Area yang akan menjadi jalur pondasi ditandai dengan sangat presisi menggunakan papan patok yang disebut bouwplank dan benang ukur. Ini fungsinya seperti garis panduan agar galian lurus dan ukurannya pas.

Setelah itu, barulah proses penggalian dimulai. Tanah digali mengikuti jalur benang dengan bentuk menyerupai trapesium (lebar di bawah, sempit di atas). Kedalaman galian ini sangat krusial. Galian harus mencapai lapisan tanah keras yang stabil, yang untuk rumah tinggal biasanya berada di kedalaman 60 cm hingga 100 cm.

Langkah 2: Hamparan Pasir Urug

pasir yang bagus untuk cor beton

Setelah galian siap, dasar galian tidak langsung diisi batu. Langkah selanjutnya adalah menghampar lapisan pasir urug setebal sekitar 5-10 cm. Lapisan pasir ini bukan sekadar pengisi, lho. Fungsinya sangat penting: untuk meratakan permukaan dasar galian, menstabilkan lapisan di atasnya, dan sebagai lapisan drainase awal. Setelah dihamparkan, pasir ini akan disiram sedikit air dan dipadatkan (biasanya dengan alat stamper) hingga menjadi landasan yang rata dan solid.

Langkah 3: Pasangan Batu Kosong / Aanstamping

pondasi batu kali rumah 1 lantai

Inilah salah satu langkah kunci yang seringkali membedakan pondasi berkualitas dengan yang asal jadi. Di atas lapisan pasir padat tadi, disusunlah lapisan batu kali setinggi sekitar 20 cm. Uniknya, lapisan ini disusun tanpa menggunakan adukan semen sama sekali. Batu-batu diposisikan berdiri tegak dan rapat.

Celah-celah di antara batu kemudian diisi dengan pasir hingga padat, lalu disiram air agar pasir mengisi semua rongga dan membuat susunan batu saling mengunci. Lapisan ini, yang dikenal dengan istilah aanstamping, punya dua fungsi vital: sebagai sistem drainase alami yang sangat efektif untuk mengalirkan air tanah agar tidak menggenangi badan pondasi, dan sebagai landasan kerja yang super kokoh untuk menopang pasangan batu di atasnya.

Langkah 4: Pasangan Batu Kali dengan Adukan Mortar

pondasi batu kali rumah 2 lantai

Sekarang kita masuk ke bagian utama, yaitu membangun badan pondasi. Di tahap ini, batu-batu kali disusun lapis demi lapis dengan adukan mortar (campuran semen dan pasir) sebagai perekatnya.

Ada satu tips penting di sini: sangat disarankan untuk menggunakan batu belah atau batu pecah, bukan batu bulat yang permukaannya licin. Kenapa? Karena batu belah memiliki permukaan yang kasar dan bersudut, sehingga bisa mengikat adukan mortar dengan jauh lebih kuat. Ikatan yang kuat ini akan menciptakan sebuah struktur pondasi yang menyatu sebagai satu kesatuan yang solid.

Tukang yang ahli akan menyusun batu sedemikian rupa sehingga tidak ada batu yang saling bersentuhan langsung; selalu ada lapisan mortar di antaranya. Semua celah dan rongga harus terisi penuh oleh adukan untuk memastikan tidak ada titik lemah pada pondasi. Proses ini terus dilakukan hingga mencapai ketinggian yang direncanakan, biasanya dengan menyisakan ruang di bagian atas untuk balok beton (sloof) dan besi stek untuk tiang kolom.

Langkah 5: Pengurugan Kembali

Cara Pemasangan Pondasi Batu Kali

Setelah pasangan pondasi selesai dan adukan mortarnya mulai mengeras, pekerjaan belum selesai. Sisa tanah hasil galian tadi akan digunakan untuk mengurug atau menimbun kembali sisi-sisi pondasi. Proses pengurugan ini berfungsi untuk memberikan dukungan dari samping (tekanan tanah lateral) yang akan membuat posisi pondasi semakin stabil dan tidak mudah bergeser.

Inti Pembahasan: Mari Kita Lakukan Analisa Pondasi Batu Kali!

ahsp pondasi batu kali

Nah, ini dia bagian yang paling ditunggu-tunggu dan sering jadi pertanyaan utama: “Jadi, sebenarnya berapa sih biaya bikin pondasi batu kali? Butuh semen berapa sak? Pasirnya berapa kubik?” Pertanyaan yang sangat wajar! Mari kita bedah bersama. Di dunia konstruksi, kita tidak bisa asal tebak. Perhitungan ini harus didasarkan pada sebuah panduan.

Baca Juga:  Cara Menghitung Borongan Galian Tanah dengan Akurat

Membedah Biaya: Apa Itu AHSP Pondasi Batu Kali?

Untuk menghitung kebutuhan material dan biaya, para profesional di bidang konstruksi menggunakan sebuah acuan yang disebut AHSP pondasi batu kali. AHSP adalah singkatan dari Analisa Harga Satuan Pekerjaan. Anggap saja AHSP ini seperti sebuah resep standar yang dikeluarkan oleh pemerintah (melalui Peraturan Menteri PUPR) untuk setiap jenis pekerjaan konstruksi.

Di dalam AHSP, terdapat angka-angka koefisien atau “takaran” standar untuk setiap meter kubik (m3) pekerjaan. Misalnya, untuk membuat 1 m3 pondasi batu kali, resepnya adalah butuh sekian meter kubik batu, sekian kilogram semen, sekian meter kubik pasir, serta sekian jam kerja untuk pekerja, tukang, kepala tukang, dan mandor. Angka-angka inilah yang kemudian menjadi dasar untuk menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) atau budget detail untuk proyek Anda.

Namun, ada satu hal penting yang perlu Anda pahami. AHSP adalah sebuah pedoman, sebuah titik awal yang sangat baik, tapi bukan harga mati. Beberapa studi dan pengalaman di lapangan menunjukkan bahwa kebutuhan riil di sebuah proyek bisa sedikit berbeda dari standar AHSP. Faktor-faktor seperti tingkat keahlian tukang di daerah Anda, efisiensi kerja, harga material lokal, hingga kondisi spesifik lokasi proyek bisa membuat angka kebutuhan nyata sedikit bergeser.

Di sinilah peran seorang konsultan struktur menjadi sangat krusial. Jika Anda hanya mengandalkan kalkulator online atau tabel AHSP umum, RAB Anda bisa saja meleset. Seorang konsultan tidak hanya memakai standar, tapi melakukan analisa yang spesifik untuk proyek Anda, mempertimbangkan semua variabel unik tersebut. Hasilnya? Anggaran yang jauh lebih akurat, efisien, dan menghindarkan Anda dari stres akibat biaya tak terduga di tengah jalan.

Kekuatan Adukan: Memilih Campuran yang Tepat

Konsep Pondasi Batu Kali

Salah satu faktor terbesar yang memengaruhi kekuatan dan biaya pondasi adalah perbandingan campuran adukan mortar. Yang paling umum digunakan adalah perbandingan 1:5 dan 1:4. Mari kita bedah keduanya.

Analisa Pasangan Batu Kali 1:5

Ini artinya adukan dibuat dari campuran 1 bagian semen untuk 5 bagian pasir.

  • Karakteristik: Ini adalah pilihan yang lebih ekonomis karena penggunaan semennya lebih sedikit. Seperti yang kita tahu, semen adalah komponen termahal dalam adukan.
  • Penggunaan: Campuran ini umumnya sudah cukup kuat dan memadai untuk pondasi rumah satu lantai standar yang dibangun di atas kondisi tanah yang kering dan stabil.

Analisa Pasangan Batu Kali 1:4

Ini artinya adukan dibuat dari campuran 1 bagian semen untuk 4 bagian pasir.

  • Karakteristik: Karena kandungan semennya lebih tinggi, adukan ini jelas lebih kuat, lebih padat, dan lebih tahan terhadap rembesan air.
  • Penggunaan: Campuran ini sangat direkomendasikan untuk area yang kondisi tanahnya cenderung lembab, atau untuk bagian struktur yang membutuhkan kekuatan ekstra dan sering terpapar cuaca (misalnya pondasi untuk dinding pagar). Tentu saja, biayanya sedikit lebih mahal karena kebutuhan semennya lebih banyak.

Simulasi Hitung Cepat Kebutuhan Material (The Practical Guide)

Supaya lebih kebayang, mari kita lihat perbandingan kebutuhan material antara kedua jenis campuran tersebut. Angka-angka di bawah ini adalah koefisien yang umum digunakan dalam AHSP untuk setiap 1 m3 pekerjaan pondasi.

Tabel 1: Perkiraan Kebutuhan Material per 1 Meter Kubik (m3) Pondasi Batu Kali

Material Kebutuhan untuk Campuran 1:4 Kebutuhan untuk Campuran 1:5 Catatan
Batu Belah/Kali 1.1 – 1.2 m3 1.1 – 1.2 m3 Butuh lebih banyak dari volume jadi karena ada rongga
Semen Portland ~163 kg ~136 kg Perbedaan signifikan, ini komponen biaya utama
Pasir Pasang ~0.520 m3 ~0.544 m3 Campuran 1:5 butuh lebih banyak pasir

Dari tabel analisa pondasi batu kali di atas, kita bisa lihat dengan jelas perbedaannya. Untuk setiap meter kubik pondasi, analisa pasangan batu kali 1:4 membutuhkan semen sekitar 27 kg lebih banyak dibandingkan analisa pasangan batu kali 1:5. Sebaliknya, campuran 1:5 sedikit lebih boros pasir. Perbedaan biaya semen inilah yang biasanya akan paling terasa di total anggaran material Anda. Dengan tabel ini, Anda bisa membuat perkiraan kasar. Misalnya, jika total volume pondasi rumah Anda adalah 20 m3, maka kebutuhan semen untuk campuran 1:4 adalah 20×163=3260 kg, sedangkan untuk campuran 1:5 adalah 20×136=2720 kg. Cukup signifikan, bukan?

Simak Juga : Pondasi batu kali

Tanya Jawab Seputar Pondasi Batu Kali (FAQ)

harga borongan pondasi per meter

Saya sudah merangkum beberapa pertanyaan yang paling sering muncul seputar pondasi batu kali. Semoga ini bisa menjawab rasa penasaran Anda!

  1. Pondasi batu kali idealnya untuk rumah berapa lantai?

Secara umum, pondasi ini sangat ideal dan terbukti aman untuk bangunan satu lantai. Untuk bangunan dua lantai, sebetulnya masih memungkinkan, TETAPI ini wajib didahului dengan analisa struktur yang sangat cermat oleh ahli, dengan mempertimbangkan kondisi tanah spesifik di lokasi dan desain beban bangunan secara keseluruhan. Untuk bangunan yang lebih dari dua lantai, pondasi ini sangat tidak disarankan; jenis pondasi dalam seperti cakar ayam atau bore pile adalah pilihan yang jauh lebih aman dan tepat.

  1. Apa bedanya dengan pondasi cakar ayam dan beton lajur?
Baca Juga:  Desain Rumah Panggung Beton

Perbedaannya cukup mendasar. Pondasi cakar ayam adalah pondasi dalam yang terdiri dari tapak-tapak beton di titik-titik kolom utama yang “mencengkeram” tanah lebih dalam, lalu dihubungkan oleh balok sloof. Ini jauh lebih kuat, cocok untuk bangunan bertingkat dan tanah lunak, tapi biayanya juga jauh lebih mahal. Sementara itu, pondasi beton lajur bentuknya mirip dengan pondasi batu kali (menerus), tapi materialnya murni dari beton bertulang. Galiannya mungkin tidak sedalam batu kali, namun pengerjaannya lebih rumit karena butuh bekisting (cetakan) dan perakitan tulangan besi, serta butuh waktu tunggu hingga beton mengeras sempurna.

  1. Berapa kedalaman galian yang ideal?

Kedalaman galian yang ideal adalah yang mencapai lapisan tanah keras. Untuk rumah tinggal, standar amannya adalah antara 60 cm hingga 100 cm (1 meter). Tujuannya adalah agar pondasi berpijak pada lapisan tanah yang benar-benar stabil dan tidak terpengaruh oleh lapisan humus di permukaan atau perubahan cuaca yang bisa membuat tanah kembang-susut.

  1. Kenapa harus ada lapisan pasir dan aanstamping di bawah pondasi?

Lapisan ini bukan sekadar alas biasa, fungsinya sangat vital! Lapisan pasir di dasar berfungsi untuk meratakan permukaan galian dan sebagai drainase awal. Sementara lapisan aanstamping (pasangan batu kosong) di atasnya adalah sistem drainase yang lebih canggih. Fungsinya untuk mengalirkan air tanah agar tidak menggenang dan merusak badan pondasi. Keduanya juga berperan sebagai landasan kerja yang stabil dan membantu menyebarkan beban dari pondasi ke tanah dengan lebih baik.

  1. Apakah pondasi ini dijamin tahan gempa?

Pondasi batu kali memiliki ketahanan terhadap gempa yang cukup baik untuk guncangan skala ringan hingga sedang. Karena tidak bersifat kaku (monolit) seperti beton, susunan batunya bisa sedikit bergerak dan “meredam” sebagian energi getaran tanah, berfungsi seperti peredam kejut alami. Namun, ini bukan berarti ‘anti gempa’. Untuk daerah yang rawan gempa kuat, desain pondasi dan struktur bangunan di atasnya harus dirancang secara khusus sebagai satu sistem bangunan tahan gempa yang terintegrasi.

  1. Campuran adukan mana yang lebih baik untuk rumah saya, 1:4 atau 1:5?

Ini sangat tergantung pada kondisi lokasi dan budget Anda. Jika tanah di lokasi Anda kering dan stabil, dan Anda membangun rumah satu lantai standar, campuran 1:5 sudah cukup memadai dan tentunya lebih ekonomis. Namun, jika tanah di lokasi Anda cenderung lembab, atau Anda ingin kekuatan ekstra (misalnya untuk pondasi dinding pagar yang langsung terpapar hujan dan panas), maka memilih campuran 1:4 adalah keputusan yang lebih bijak dan lebih awet untuk jangka panjang, meskipun biayanya sedikit lebih mahal.

  1. Apakah saya bisa menggunakan batu gunung sebagai pengganti batu kali?

Tentu saja, sangat bisa! Batu gunung punya karakteristik kekuatan yang sangat mirip dengan batu kali. Yang terpenting bukanlah dari mana batu itu berasal (gunung atau sungai), melainkan bentuknya. Pastikan Anda selalu menggunakan batu belah atau batu pecah. Hindari batu bulat, karena permukaannya yang licin membuat ikatan dengan adukan mortar menjadi kurang kuat. Permukaan batu yang kasar dan bersudut akan menciptakan ikatan mekanis yang jauh lebih superior.

  1. Berapa lama pondasi ini harus kering sebelum bisa dilanjutkan pembangunan?

Meskipun proses pengerasannya tidak selama beton bertulang, adukan mortar pada pondasi batu kali tetap butuh waktu untuk mencapai kekuatan optimalnya. Sebagai aturan aman, sebaiknya tunggu sekitar 7 hingga 14 hari dalam kondisi cuaca yang normal sebelum melanjutkan pekerjaan berat di atasnya, seperti pengecoran sloof atau pemasangan dinding. Ini untuk memastikan pondasi sudah cukup kuat menahan beban baru.

Simak Juga : Fungsi pondasi batu kali

Kesimpulan: Pondasi Kuat, Hati Tenang, dan Rumah Impian Jadi Kenyataan

Setelah perjalanan panjang kita membahas seluk-beluk pondasi batu kali, kita bisa simpulkan bahwa ini adalah pilihan yang fantastis, andal, dan efisien dari segi biaya, asalkan digunakan pada proyek yang tepat—terutama rumah satu lantai dengan kondisi tanah yang baik. Kunci kesuksesannya terletak pada tiga hal: pemahaman mendalam akan karakteristiknya, eksekusi yang benar di lapangan (wajib pakai batu belah dan lapisan aanstamping), serta pemilihan campuran adukan yang sesuai dengan kebutuhan.

Panduan analisa pondasi batu kali sudah saya buat selengkap mungkin, dan saya harap bisa memberi Anda kepercayaan diri lebih dalam merencanakan pembangunan. Namun, teori di atas kertas dan praktek di lapangan seringkali punya tantangan dan keunikannya sendiri. Sebuah analisa umum tidak akan pernah bisa menggantikan penilaian dan perhitungan presisi oleh seorang ahli struktur profesional yang melihat langsung kondisi di lokasi Anda.

Dinasti Struktur Logo

Di sinilah Dinasti Struktur hadir untuk Anda. Jangan pertaruhkan keamanan, kekuatan, dan masa depan rumah impian Anda pada perkiraan semata.

Sebagai perusahaan jasa konsultan perencanaan struktur bangunan terbaik di Indonesia, kami siap menjadi mitra Anda sejak tahap paling awal. Tim kami yang berlokasi di Kediri, Indonesia, adalah para ahli di bidang jasa hitung struktur bangunan, memberikan layanan konsultan struktur bangunan dan konsultan bangunan yang presisi, serta melakukan perencanaan struktur bangunan gedung yang terjamin aman, efisien, dan sesuai dengan standar teknis tertinggi.

Hubungi kami di Dinasti Struktur, dan mari kita bersama-sama membangun fondasi yang kokoh untuk masa depan keluarga Anda. Karena rumah yang kuat selalu dimulai dari perencanaan yang tepat.

Nurma Jatu Maharati S.T

Nurma Jatu Maharati, seorang arsitek yang bekerja di hitungstruktur.co.id. Berperan dalam hitung struktur bangunan agar aman dan kokoh. Dengan keahlian dalam analisis struktur, ia memastikan setiap proyek yang ditangani memenuhi standar keselamatan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *